Sudah menikah lebih dari satu tahun namun belum ada tanda-tanda kehadiran buah hati? Jangan khawatir, pastikan untuk melihat dari sisi medis yang perlu diketahui secara lebih apa kendalanya.Â
Kehadiran buah hati diharapkan mampu menjadi penerus eksistensi keluarga sekaligus obat lelah dari berbagai permasalahan orang dewasa. Sayangnya, banyak pasangan yang terkendala sulit hamil meski sudah mencoba berbagai program kehamilan.Â
Jika Anda adalah pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, penting sekali untuk mengenali berbagai macam penyebab masalah medis yang mempengaruhi program kehamilan. Simak ulasannya di bawah ini.Â
Masalah Medis yang Menyebabkan Sulit Hamil
1. Gangguan Ovulasi
Apakah selama ini siklus menstruasi Anda tidak teratur? Jika iya, jangan abaikan berlarut-larut. Menstruasi yang bermasalah adalah tanda gangguan ovulasi yang menyebabkan susah hamil.Â
Jika ovulasi terganggu, sel telur tidak dapat dilepaskan sehingga kehamilan susah tercapai. Penyebabnya bisa jadi karena PCOS, Ovarium prematur hingga hormon tiroid yang terlalu tinggi.Â
2. Endometriosis
Endometriosis adalah salah satu penyebab sebagian besar perempuan susah hamil. Kondisi medis ini ditandai dengan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim sehingga menghambat pertemuan antara sel telur dan sperma. Apabila Endometriosis dibiarkan tanpa penanganan, peradangan bisa terjadi dan dapat merusak kualitas sperma serta sel telur.Â
3. Sumbatan pada Tuba Falopi
Jika Tuba Falopi tersumbat, sel telur dan sperma akan susah bertemu sehingga kehamilan sulit terjadi. Penyebab sumbatan ini bermacam-macam, bisa jadi karena Endometriosis, penumpukan cairan di dalam Tuba Falopi, serta penyakit radang panggul.Â
4. Masalah Kualitas Sperma
Sperma yang tidak sehat biasanya susah mencapai sel telur, menyebabkan kehamilan sulit terjadi. Ciri sperma yang kurang sehat biasanya dilihat dari jumlahnya yang sedikit, pergerakannya yang lambat serta bentuknya yang abnormal.Â
5. Kelainan Rahim
Bentuk rahim yang tidak wajar juga membuat kehamilan sulit terjadi. Rahim dengan satu leher, terbelah dan terbentuk sebagian akan menghambat implantasi embrio sehingga memperbesar resiko keguguran.Â
Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kesuburan
1. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan minum alkohol berlebihan berdampak besar tak hanya pada kualitas sperma laki-laki, tetapi juga pada kerusakan sel telur perempuan. Konsumsi alkohol bisa menurunkan jumlah sperma serta mengganggu siklus menstruasi.Â
2. Obesitas atau Berat Badan Kurang
Faktanya, perempuan dengan obesitas punya kadar estrogen lebih tinggi sehingga siklus menstruasi mereka tidak beraturan. Jangan salah, wanita dengan berat badan kurang juga cenderung mengalami gangguan hormon reproduksi karena kadar lemak tubuh yang rendah.Â
3. Kurang Olahraga atau Olahraga Berlebihan
Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan obesitas sehingga kualitas sperma bisa menurun. Sementara itu, olahraga berlebihan dapat mengurangi kemampuan gerak sperma yang dibutuhkan untuk pembuahan.Â
4. Stres Berlebih
Stress yang tidak tertangani dengan baik dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi serta menurunkan kualitas sperma. Tak hanya itu, stress berlebih dapat juga menurunkan gairah seksual, membuat peluang kehamilan semakin berkurang.Â
Usia dan Pengaruhnya terhadap Kesuburan
Tidak bisa dipungkiri bahwa usia memiliki pengaruh yang besar bagi kesuburan. Seiring bertambahnya usia, perempuan mengalami penurunan kesuburan lebih signifikan dibandingkan pria. Akan tetapi, pria yang tidak menjaga pola hidup juga mengalami penurunan kualitas sperma seiring waktu.Â
Baik wanita dan pria alami penurunan kesuburan setelah usia 35 tahun. Hal ini dapat menurunkan peluang kehamilan dan meningkatkan resiko keguguran. Akan tetapi, mereka yang melakoni gaya hidup tidak baik semasa muda juga berpeluang untuk mandul.Â
Oleh karena itu, pasangan suami istri sudah sebaiknya melakukan pengecekan kesuburan sejak dini. Lewat teknologi pengecekan kualitas reproduksi yang sudah canggih, pasutri bisa memprogram kehamilan lebih mudah.Â
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kesuburan
1. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Pestisida yang tercemar ke dalam makanan sangat mungkin mempengaruhi kualitas ovulasi pada wanita. Sementara itu, Pria yang sering terpapar bahan kimia juga dikabarkan mengalami penurunan kualitas fertilitas. Beberapa bahan kimia seperti ftalat bisa mengganggu hormon reproduksi pria, menurunkan kualitas sperma.Â
2. Paparan Polusi Udara
Tinggal di kota besar, terutama di sekitar area industri dapat menurunkan kualitas sel telur. Wanita yang sering terpapar partikel halus PM2.5 dari polusi pabrik memiliki jumlah sel telur yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang tinggal di area pedesaan.Â
3. Paparan Radiasi
Radiasi elektromagnetik yang berasal dari ponsel ternyata bisa menurunkan kualitas sperma laki-laki. Menurut penelitian, pria yang sering terpapar radiasi ponsel memiliki sperma yang lambat pergerakannya.
Tips Mengatasi dan Meningkatkan Kemungkinan Hamil
1. Menjaga Pola Hidup Sehat
Menerapkan pola hidup sehat sejak dini sangat penting apabila pasutri ingin segera memiliki buah hati. Selain mengkonsumsi makanan bergizi, penting bagi pasangan suami istri untuk berolahraga secara teratur supaya berat badan stabil dan hormon di dalam tubuh bisa seimbang.Â
2. Mendeteksi Masa Subur
Supaya peluang kehamilan semakin besar, penting bagi Anda untuk mengetahui kapan masa subur yang paling tepat. Biasanya, masa subur terjadi 12 hingga 16 hari sebelum masa menstruasi berikutnya.Â
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan yang ideal sangat menentukan kesuburan. Faktanya, berat badan yang berlebihan atau kekurangan berpengaruh terhadap hormon dan ovulasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan dalam rentang yang sehat.Â
4. Mengelola Stres
Hormon yang stabil berasal dari hati yang bahagia. Oleh karena itu, pastikan Anda mengelola stress dengan baik lewat berbagai metode, seperti misalkan yoga, meditasi, serta olahraga ringan.Â
5. Melakukan Hubungan Intim secara Teratur
Berhubungan intim selama masa subur bisa dilakukan bagi pasutri yang menginginkan kehamilan. Tidak perlu setiap hari, sebaiknya hubungan intim dilakukan 2 hingga 3 hari sekali supaya kualitas sperma tetap dalam kondisi prima. Lagi pula, hubungan yang terlalu sering justru dapat membuat kualitas sperma menurun.Â
6. Menghindari Paparan Racun Lingkungan
Bahan kimia yang berbahaya ternyata bisa mempengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, disarankan bagi Anda untuk menghindari penggunaan bahan kimia terlalu sering. Cek kembali apakah makanan yang dikonsumsi berasal dari makanan organik dan minim paparan pestisida.Â
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Jika Anda adalah pasangan suami istri yang terkendala kehamilan meski sudah menunggu bertahun-tahun, mungkin bisa coba pengecekan kesuburan untuk mengetahui peluang kehamilan. Segera mungkin datangi dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kesuburan Anda.Â
Sekarang mengecek kesuburan dan melakukan program kehamilan tidak perlu jauh-jauh hingga ke luar negeri. Di ASHA IVF Surabaya, Anda bisa mengikuti program kehamilan dengan pelayanan prima dan teknologi mutakhir.Â
Cegah Masalah Kesuburan dengan Pemeriksaan Dini di ASHA IVF Surabaya
ASHA IVF Surabaya menghadirkan layanan pemeriksaan kesuburan untuk mengidentifikasi masalah potensial bagi pasangan suami istri yang kesulitan memiliki buah hati.Â
Kami mendukung tujuan Anda memiliki keturunan dengan berbagai layanan unggulan:
- Inseminasi Intrauterin: Metode memasukkan sperma yang telah diproses ke dalam rahim selama periode ovulasi untuk meningkatkan pembuahan.Â
- Female Service: Layanan yang menyediakan tenaga medis khusus wanita supaya pasien wanita lebih nyaman.Â
- Bayi tabung: Proses memasukkan sperma dan sel telur ke dalam laboratorium agar menghasilkan embrio yang kembali ditanam di rahim.Â
Berlokasi di Gedung PMC Lantai 5, ASHA IVF Surabaya siap menyambut Anda dengan tangan terbuka untuk mendiskusikan masalah kesuburan.Â
Sumber Referensi:
- Why can’t I get pregnant? Johns Hopkins Medicine. Artikel ini ditinjau secara medis oleh Dr. Mindy Christianson, MD, spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Johns Hopkins. Diakses pada 2025
- Infertility. Mayo Clinic. Diakses pada 2025
- Getting pregnant can be harder than it looks. WebMD. Artikel ini ditinjau secara medis oleh Dr. Brunilda Nazario, MD. Diakses pada 2025Â