Endometriosis kerap menjadi momok bagi banyak wanita yang mendambakan kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri luar biasa, siklus haid yang tidak teratur, hingga menurunkan kesuburan.Â
Namun, di tengah tantangan tersebut, harapan tetap ada—salah satunya melalui program bayi tabung (IVF). Meski IVF pada penderita endometriosis memiliki tantangan tersendiri, bukan berarti peluang untuk memiliki buah hati tertutup.Â
Dengan strategi yang tepat dan dukungan medis yang optimal, pasangan dengan endometriosis tetap memiliki kesempatan besar untuk mewujudkan impian menjadi orang tua. Ingin tahu tips dan solusinya? Simak ulasan berikut!
Tantangan IVF pada Pasangan dengan Endometriosis
1. Kualitas Sel Telur yang Menurun
Endometriosis dapat mempengaruhi kualitas oosit atau sel telur, yang berdampak negatif pada kemampuan fertilisasi dan perkembangan embrio. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki kualitas embrio yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi ini.
2. Gangguan pada Struktur Reproduksi
Peradangan kronis akibat endometriosis dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan perlengketan, terutama pada tuba falopi dan organ panggul lainnya. Kondisi ini mengganggu transportasi sel telur dan embrio, sehingga mempersulit proses implantasi dan kehamilan alami.
Selain itu, endometriosis juga dapat menyebabkan penyumbatan tuba falopi, menghalangi pertemuan antara sel telur dan sperma, serta menurunkan kualitas sel telur, yang semuanya berkontribusi pada kesulitan untuk hamil.Â
3. Respons Ovarium yang Rendah terhadap Stimulasi
Wanita dengan endometriosis, terutama pada stadium lanjut, mungkin memiliki respons ovarium yang lebih rendah terhadap stimulasi hormon selama siklus IVF. Ini berarti jumlah oosit yang diperoleh mungkin lebih sedikit, yang dapat mempengaruhi peluang keberhasilan IVF.
4. Kualitas Embrio yang Kurang Optimal
Selain mempengaruhi kualitas oosit, endometriosis juga dapat berdampak pada kualitas embrio yang dihasilkan. Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan endometriosis stadium III-IV memiliki jumlah embrio berkualitas tinggi yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien dengan infertilitas tuba falopi.Â
5. Risiko Endometriosis Kembali Setelah Pengangkatan
Meskipun pembedahan dapat menghilangkan lesi endometriosis, ada kemungkinan kondisi ini kembali. Kekambuhan endometriosis dapat mempengaruhi fungsi reproduksi dan menurunkan peluang keberhasilan IVF di masa mendatang.Â
Solusi dan Tips IVF untuk Pasangan dengan Endometriosis
1. Konsultasi Awal dengan Spesialis Fertilitas
Bekerja sama dengan spesialis fertilitas yang berpengalaman dalam menangani endometriosis sangat penting untuk merancang rencana perawatan yang sesuai. Spesialis tersebut dapat memberikan wawasan tentang opsi perawatan yang paling efektif dan menyesuaikannya dengan kondisi spesifik Anda.
2. Pemeriksaan dan Evaluasi Menyeluruh
Melakukan evaluasi lengkap terhadap kondisi reproduksi untuk memahami sejauh mana endometriosis mempengaruhi organ reproduksi. Ini termasuk pemeriksaan ultrasonografi, laparoskopi, dan tes hormon untuk menilai fungsi ovarium dan anatomi panggul.
3. Perencanaan IVF yang Tepat
Berdasarkan hasil evaluasi, spesialis akan merancang protokol stimulasi ovarium yang disesuaikan dengan kondisi Anda untuk memaksimalkan respons ovarium. Penyesuaian dosis hormon dan pemilihan metode stimulasi yang tepat dapat meningkatkan jumlah dan kualitas oosit yang diperoleh.
4. Penggunaan Obat Penekan Endometriosis Sebelum IVF
Terapi hormon dapat digunakan sebelum IVF untuk menekan aktivitas endometriosis, yang dapat meningkatkan lingkungan endometrium bagi implantasi embrio. Misalnya, penggunaan agonis GnRH dapat menurunkan kadar estrogen, sehingga mengurangi pertumbuhan jaringan endometriosis dan meningkatkan peluang keberhasilan IVF.
5. Optimalisasi Gaya Hidup Sehat
- Pola makan anti-inflamasi
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dan asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan. Selain itu, pola makan rendah gula dan tinggi serat juga disarankan untuk mengelola gejala endometriosis.
- Olahraga teratur
Aktivitas fisik ringan hingga sedang dapat meningkatkan sirkulasi darah dan kesejahteraan umum. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres yang sering dialami selama proses IVF.
- Hindari rokok dan alkohol
Kebiasaan ini dapat menurunkan kualitas sel telur dan keberhasilan IVF. Menghindari zat-zat tersebut juga dapat meningkatkan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
6. Manajemen Nyeri
Mengelola rasa nyeri akibat endometriosis melalui obat atau terapi alternatif dapat meningkatkan kenyamanan selama proses IVF. Selain itu, manajemen nyeri yang efektif dapat membantu mengurangi stres, yang berpotensi meningkatkan peluang keberhasilan IVF.
7. Teknik IVF Khusus
- ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)
Teknik ini dapat membantu mengatasi masalah fertilisasi yang mungkin terkait dengan endometriosis. ICSI meningkatkan peluang pembuahan dengan menyuntikkan sperma langsung ke dalam sel telur.
- Freezing Embrio
Membekukan embrio untuk transfer di kemudian hari dapat memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih dan menciptakan lingkungan yang lebih optimal untuk implantasi. Prosedur ini juga memungkinkan penggunaan embrio yang tersisa untuk upaya kehamilan di masa mendatang tanpa perlu menjalani siklus IVF penuh kembali.
8. Monitoring yang Lebih Ketat
Pemantauan rutin selama siklus IVF penting untuk menyesuaikan perawatan sesuai kebutuhan dan memastikan perkembangan yang optimal. Pemantauan yang cermat memungkinkan deteksi dini terhadap potensi komplikasi, sehingga intervensi dapat dilakukan tepat waktu untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
9. Dukungan Psikologis
Mendapatkan dukungan emosional melalui konseling atau kelompok pendukung dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan selama proses IVF. Dukungan psikologis yang baik tidak hanya membuat perjalanan IVF lebih nyaman, tetapi juga dapat meningkatkan peluang keberhasilan prosedur ini.
10. Jangan Ragu Melakukan Beberapa Siklus IVF
Jika siklus pertama tidak berhasil, diskusikan dengan dokter mengenai penyesuaian protokol untuk siklus berikutnya. Setiap siklus memberikan kesempatan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan pendekatan perawatan, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan di masa mendatang.Â
Mengapa Memilih ASHA IVF Surabaya?
ASHA IVF Surabaya menawarkan berbagai layanan dan keunggulan bagi pasangan yang mencari solusi fertilitas, terutama bagi mereka yang menghadapi endometriosis. Masih ragu? Mari lihat beberapa alasan untuk memilih ASHA IVF Surabaya
Di ASHA IVF Surabaya, Anda akan mendapatkan:
- Pemeriksaan dasar kesuburan suami istri yang lengkap.
ASHA IVF menyediakan evaluasi menyeluruh untuk menilai kondisi reproduksi kedua pasangan, memastikan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang tepat. Pemeriksaan ini mencakup analisis sperma, evaluasi cadangan ovarium, dan penilaian anatomi reproduksi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan.
- Pendekatan individual untuk kasus endometriosis.
Dengan tim dokter spesialis yang berpengalaman, ASHA IVF menawarkan pendekatan personal dalam menangani endometriosis, merancang protokol perawatan yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap pasien. Pendekatan ini mencakup penyesuaian dosis obat, pemilihan metode stimulasi ovarium yang tepat, dan strategi untuk meminimalkan dampak endometriosis pada proses IVF.
- Prosedur IVF dan ICSI dengan teknologi terbaru.
ASHA IVF menggunakan teknologi mutakhir, termasuk Intra Cytoplasmic Morphologically-Selected Sperm Injection (IMSI) dan inkubator Time-Lapse, untuk meningkatkan kualitas embrio dan peluang keberhasilan kehamilan. Teknologi IMSI memungkinkan pemilihan sperma berkualitas tinggi untuk injeksi, sementara inkubator Time-Lapse memantau perkembangan embrio secara real-time, membantu dalam pemilihan embrio terbaik untuk transfer.
- Layanan dukungan psikologis dan edukasi pasien.
Menyadari pentingnya kesejahteraan emosional, ASHA IVF menyediakan konseling dan dukungan psikologis bagi pasien dan pasangan, membantu mereka melalui setiap tahap proses perawatan. Selain itu, program edukasi pasien dirancang untuk memberikan informasi yang diperlukan agar pasien dapat membuat keputusan yang tepat dan merasa lebih siap menghadapi proses IVF.
Sumber Referensi:
- Alodokter. (n.d.). Persiapan Menjalani Proses Bayi Tabung dengan Sukses.
Diulas secara medis oleh dr. Fadhli Rizal Makarim. Diakses pada 2025. - Hello Sehat. (n.d.). Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung dan Cara Meningkatkannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Irma Lidia. Diakses pada 2025. - DHC Indonesia. (n.d.). Dukungan Emosional bagi Pasangan yang Menjalani Program IVF. Diakses pada 2025.
- LinkSehat. (n.d.). 7 Tips Meningkatkan Keberhasilan Bayi Tabung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Neda Dwirizki Kusumawardhani. Diakses pada 2025. - MedicSpark Indonesia. (n.d.). Bagaimana Hubungan Antara Endometriosis, Kehamilan, dan Infertilitas?. Ditinjau oleh tim medis MedicSpark. Diakses pada 2025.
- Fithriani, R. (2020). Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Kecemasan pada Pasien Infertilitas yang Menjalani Program Bayi Tabung di Klinik Teratai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Keperawatan Reproduksi, 7(2), 142-150. Diakses pada 2025.