Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Namun, sama seperti jenis obat lain, obat ini juga memiliki efek samping. Salah satu efek samping pil KB yang perlu Mom ketahui adalah mual.
Efek samping pada pil kontrasepsi terjadi dikarenakan adanya perubahan hormon dalam tubuh. Namun, perlu Mom ingat, setiap wanita mungkin akan mengalami efek samping berbeda-beda, ada yang ringan, berat, ada juga yang tidak merasakan efek samping sama sekali.
Efek Samping Pil KB pada Wanita
Mom, sudah tahukah Anda seperti apa cara kerja pil KB sebenarnya? Jadi, obat ini bekerja dengan mencegah tubuh menghasilkan sel telur. Dengan begitu, tidak akan ada pembuahan sehingga kehamilan pun tidak terjadi. Selain itu, pil KB juga dapat berfungsi untuk mengatasi haid tidak teratur.
Nah, mengonsumsi pil KB bisa memengaruhi kadar hormon seseorang. Hal tersebut membuat beberapa wanita merasakan efek samping yang berbeda-beda. Di bawah ini merupakan efek samping pil KB jangka panjang yang perlu Mom ketahui.
1. Mual
Efek samping pil KB yang pertama adalah mual. Biasanya ini dialami oleh beberapa orang yang baru saja mengonsumsinya. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab mual akan mereda setelah beberapa saat. Guna mengantisipasinya, Mom bisa mengonsumsi obat ini setelah makan malam atau sebelum tidur. Atau Anda juga dapat mencegah mual dengan cara minum obat antasida maupun maag sekitar 30 menit sebelum mengonsumsi pil KB.
2. Payudara Bengkak dan Nyeri
Dampak konsumsi pil KB berikutnya yaitu payudara akan terasa bengkak dan nyeri apabila ditekan. Umumnya kondisi ini terjadi pada minggu-minggu awal mengonsumsi pil dan akan mereda setelah itu.
3. Muncul Bercak Darah
Apabila Mom melihat ada bercak darah yang keluar dari vagina, maka kemungkinan itu merupakan efek samping dari mengonsumsi pil KB. Efek ini termasuk umum dialami wanita, di mana hampir sekitar 50% orang yang menggunakan pil KB mengeluarkan bercak darah di luar jadwal menstruasi.
Tapi, Mom tenang saja, selama bercak darah keluar, pil KB tetap akan efektif dalam mencegah kehamilan, kok. Meski begitu, Anda sebaiknya selalu rutin mengonsumsinya agar kadar hormon dalam tubuh terjaga. Mom perlu berkonsultasi dengan dokter apabila pendarahan yang Anda alami tergolong berat dan berlangsung selama 3 hari atau lebih.
4. Keputihan
Di samping keluar bercak darah, efek samping pil KB yang mungkin terjadi adalah keputihan. Hal ini tidaklah berbahaya, namun Mom patut waspada apabila keputihan yang Anda alami mengindikasikan ciri-ciri keputihan tidak normal, seperti perubahan warna atau bau.
5. Berat Badan Bertambah
Mom pasti sering mendengar jika efek samping pil KB jangka panjang salah satunya yaitu membuat berat badan bertambah. Hal tersebut memang bisa saja terjadi. Adapun bagian tubuh yang dapat bertambah besar yaitu area pinggul dan payudara.
Menurut situs University of Rochester Medical Center, konsumsi pil KB bisa membuat berat badan bertambah dikarenakan kandungan hormon estrogen di dalamnya dapat memperbesar sel lemak pada tubuh wanita, terutama payudara, paha, dan bokong.
6. Mood Swing
Dampak lain dari penggunaan pil KB adalah mood swing atau perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Hal ini terjadi dikarenakan pil KB menekan sejumlah hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mempengaruhi suasana hati.
7. Sakit Kepala
Sakit kepala yang Mom alami juga bisa disebabkan karena efek samping konsumsi pil KB. Ini terjadi dikarenakan ketidakseimbangan kadar hormon yang berkaitan dengan sistem reproduksi, sehingga menyebabkan gejala sakit kepala dan migrain.
8. Perubahan Gairah Seks
Efek samping pil KB lainnya yaitu perubahan gairah seks, pasalnya pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron di mana bisa mempengaruhi gairah seksual wanita. Bagi sebagian wanita, pil KB dapat menurunkan gairah, sementara bagi wanita lainnya justru obat ini mampu meningkatkan hasrat seksual.
Kelompok Wanita yang Tidak Disarankan Menggunakan Pil KB
Pil KB memang termasuk metode kontrasepsi yang simpel dan praktis karena bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, Mom tetap perlu berkonsultasi dengan dokter, pasalnya ada beberapa kelompok wanita dengan kondisi tertentu yang tidak disarankan menggunakan obat oral satu ini, di antaranya:
- Berusia lebih dari 35 tahun
- Menderita migrain yang parah
- Punya riwayat tekanan darah tinggi
- Menderita diabetes dengan komplikasi atau mengalaminya selama lebih dari 20 tahun
- Merokok atau baru berhenti merokok selama 1 tahun
- Memiliki berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh di atas 35
- Mempunyai riwayat penggumpalan darah pada diri sendiri atau pada anggota keluarga yang berusia kurang dari 45 tahun
- Memiliki keterbatasan gerak untuk waktu yang lama, misal karena mengenakan gips pada kaki atau menggunakan kursi roda
Itulah beberapa dampak pil KB yang perlu Mom ketahui. Pada dasarnya, setiap jenis kontrasepsi memiliki efek sampingnya sendiri-sendiri. Oleh karena itu, Mom sebaiknya berkonsultasi dengan dokter guna menentukan alat kontrasepsi apa yang cocok untuk Anda.
Selain itu, apabila selama penggunaan alat kontrasepsi tersebut Mom mengalami efek yang tak kunjung reda, segera bicarakan dengan dokter untuk diganti dengan kontrasepsi lainnya.
Jika Mom ingin berkonsultasi masalah kesuburan atau program hamil, jangan ragu untuk mengunjungi klinik Asha IVF Indonesia. Anda bisa melakukan janji temu dengan dokter secara online. Yuk, booking jadwal sekarang juga!