Jangan Tunggu Terlambat, Pentingnya Pemeriksaan Kesuburan Untuk Pasangan Muda
Menikah adalah sebuah langkah besar dalam kehidupan yang diiringi dengan berbagai harapan, salah satunya adalah memiliki keluarga dan anak. Bagi pasangan yang baru menikah, keinginan untuk segera memiliki keturunan seringkali menjadi salah satu tujuan utama. Namun, tidak semua pasangan mendapatkan kemudahan dalam perjalanan tersebut. Ada beberapa pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil, yang sering kali berhubungan dengan masalah kesuburan. Oleh karena itu, pemeriksaan kesuburan menjadi sangat penting, dan tidak ada salahnya untuk memulai sejak dini.
Banyak pasangan yang merasa cemas atau bahkan takut untuk datang ke klinik fertilitas atau melakukan pemeriksaan kesuburan, Padahal, semakin awal pemeriksaan dilakukan, semakin banyak peluang untuk menemukan dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi. Salah satu rekomendasi klinik untuk pemeriksaan kesuburan adalah ASHA IVF INDONESIA. Layanan Basic Fertility Screening bisa menjadi pilihan pasangan muda yang ingin mengetahui kondisi kesuburannya.
Mengapa Pemeriksaan Kesuburan Itu Penting?
Pemeriksaan kesuburan merupakan langkah awal yang dapat membantu pasangan mengetahui kondisi kesehatan reproduksi mereka. Tidak semua pasangan tahu bahwa masalah kesuburan dapat terjadi pada siapa saja, baik pada pria maupun wanita. Pemeriksaan kesuburan pada tahap awal pernikahan dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini, yang memungkinkan pasangan untuk segera melakukan tindakan yang diperlukan.
Beberapa pasangan baru menikah mungkin merasa bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang kesuburan karena mereka belum mencoba untuk hamil dalam waktu yang lama. Namun, penting untuk dicatat bahwa masalah kesuburan bisa terjadi tanpa gejala yang jelas, dan beberapa kondisi kesuburan tidak menunjukkan tanda-tanda yang bisa langsung terlihat. Oleh karena itu, pemeriksaan kesuburan menjadi penting untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar.
Pemeriksaan Kesuburan untuk Wanita
Pemeriksaan kesuburan pada wanita bertujuan untuk memastikan apakah sistem reproduksi mereka berfungsi dengan baik. Pemeriksaan ini meliputi beberapa tes dan prosedur yang dapat membantu dokter dalam mendiagnosis masalah kesuburan yang mungkin ada. Beberapa jenis pemeriksaan kesuburan untuk wanita antara lain:
- Pemeriksaan Hormon Pemeriksaan hormon adalah salah satu langkah awal dalam pemeriksaan kesuburan. Hormon-hormon yang berperan dalam kesuburan, seperti hormon FSH, LH, estrogen, dan progesteron, akan diperiksa untuk memastikan apakah siklus ovulasi berjalan dengan normal. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada awal atau tengah siklus menstruasi.
- Ultrasonografi (USG) Transvaginal USG transvaginal digunakan untuk memeriksa kondisi rahim dan indung telur. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk melihat apakah ada kista, miom, atau kelainan lain yang dapat mempengaruhi kesuburan. Selain itu, USG juga dapat digunakan untuk memeriksa folikel ovarium yang matang.
- Tes Patensi Tuba Falopi (HSG) Tes HSG digunakan untuk memeriksa apakah tuba falopi terbuka dan tidak ada sumbatan. Tuba falopi yang tersumbat dapat menghambat proses pembuahan karena sel telur tidak bisa bertemu dengan sperma. Tes ini biasanya dilakukan pada awal siklus menstruasi.
- Pemeriksaan Anti-Müllerian Hormone (AMH) Tes AMH membantu mengukur cadangan ovarium wanita, yang memberi gambaran tentang jumlah dan kualitas sel telur yang tersedia untuk pembuahan. Hormon ini sangat berguna untuk wanita yang ingin mengetahui potensi kesuburan mereka.
- Tes Ovulasi Tes ovulasi dilakukan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual agar meningkatkan peluang hamil. Tes ini dapat dilakukan menggunakan alat pengukur suhu tubuh basal atau alat tes urine untuk memeriksa kadar LH (luteinizing hormone).
Pemeriksaan Kesuburan untuk Pria
Masalah kesuburan tidak hanya terjadi pada wanita. Untuk itu Pria pun wajib melakukan pemeriksaan Kesuburan. Analisa sperma menjadi pemeriksaan awal bagi pria untuk mengetahui kualitas sperma. Selain itu beberapa pemeriksaan dibawah merupakan pemeriksaan lanjutan bagi pria sesuai dengan kondisi masing masing diantaranya :
- Pemeriksaan Hormon Seperti halnya wanita, pria juga membutuhkan pemeriksaan hormon untuk memastikan bahwa produksi sperma berjalan dengan baik. Tes hormon testosteron, FSH, dan LH digunakan untuk mengetahui apakah ada masalah hormonal yang mengganggu kesuburan.
- USG Skrotum USG skrotum dilakukan untuk memeriksa apakah ada kelainan pada testis, seperti varikokel, yang dapat memengaruhi kualitas sperma. Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah di sekitar testis yang dapat mengganggu produksi sperma.
- Pemeriksaan Genetik Pemeriksaan genetik dapat dilakukan jika pasangan mengalami masalah kesuburan yang tidak dapat dijelaskan. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi kelainan genetik yang mungkin mempengaruhi kesuburan.
Mengapa Pemeriksaan Kesuburan Harus Dilakukan Lebih Dini?
Melakukan pemeriksaan kesuburan sejak dini memungkinkan pasangan untuk mengetahui status kesehatan reproduksi mereka dengan lebih jelas. Beberapa alasan mengapa pemeriksaan kesuburan penting dilakukan sejak awal adalah:
- Deteksi Dini Masalah Kesuburan Pemeriksaan kesuburan dapat membantu mendeteksi masalah kesuburan lebih awal, sebelum pasangan mulai mencoba untuk hamil dalam waktu lama. Hal ini memberi mereka waktu untuk mencari solusi atau perawatan yang tepat.
- Mengurangi Stres dan Kecemasan Jika pasangan mengetahui bahwa mereka tidak memiliki masalah kesuburan, mereka bisa lebih tenang dalam menjalani pernikahan tanpa rasa cemas tentang masalah kesuburan. Sebaliknya, jika ada masalah, pasangan dapat segera mencari solusi.
- Memilih Metode Pengobatan yang Tepat Dengan mengetahui masalah kesuburan sejak dini, pasangan bisa segera memilih metode pengobatan yang tepat. Terdapat tiga pilihan progam kehamilan yang bisa menjadi alternatif yaitu progam kehamilan alami, inseminasi atau jika diperlukan, pasangan bisa mempertimbangkan untuk mencoba metode bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) lebih awal.
- Meningkatkan Peluang Kehamilan Semakin cepat masalah kesuburan ditemukan, semakin cepat pula pengobatan yang bisa dilakukan, yang pada akhirnya akan meningkatkan peluang kehamilan.
Kapan Pemeriksaan Kesuburan Sebaiknya Dilakukan?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pasangan yang telah melakukan hubungan rutin setelah satu tahun menikah tanpa alat kontrasepsi dan belum kunjung hamil diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan kesuburan. Namu nada beberapa kondisi yang perlu melakukan pemeriksaan kesuburan lebih awal diantaranya wanita yang menikah diatas usia 35 tahun disarankan melakukan pemeriksaan kesuburan setelah 6 bulan menikah atau pasanagan yang memiliki Riwayat medis tertentu yang mempengaruhi kesuburan seperti gangguan menstruasi.
Pemeriksaan kesuburan adalah langkah penting bagi pasangan yang baru menikah. Dengan melakukan pemeriksaan kesuburan secara dini, pasangan dapat meminimalisir masalah ketidaksuburan di masa depan. Tidak perlu takut atau merasa cemas untuk datang ke klinik fertilitas. Pemeriksaan kesuburan memungkinkan pasangan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi mereka dan mencari solusi yang tepat. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesuburan, karena semakin awal masalah ditemukan, semakin besar peluang untuk memperoleh solusi yang tepat.