Konsultasi via Whatsapp

Dukungan Psikologis dan Manajemen Stres untuk Kesuksesan IVF

Pasangan yang duduk bersama dalam suasana tenang, melakukan latihan mindfulness sebagai dukungan psikologis selama proses IVF. Lingkungan ruangan yang hangat dan nyaman mendukung manajemen stres dan kesejahteraan emosional
Latihan mindfulness dan dukungan emosional dapat membantu pasangan dalam perjalanan IVF mereka, mengurangi stres, dan meningkatkan peluang keberhasilan

Bagi banyak pasangan, memiliki keturunan merupakan impian yang sangat didambakan. Namun, bagi sebagian orang, perjalanan menuju kehamilan tidaklah mudah. Salah satu metode yang sering dipilih oleh pasangan yang mengalami kesulitan hamil adalah in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung. IVF adalah prosedur medis yang melibatkan pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh, kemudian hasilnya ditanamkan ke rahim. Meskipun teknologi ini telah membantu banyak pasangan, tingkat keberhasilannya tetap bervariasi, dan banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil akhir. Salah satu faktor penting yang sering diabaikan adalah dukungan psikologis dan manajemen stres.

Mengapa Stres dan Dukungan Emosional Berperan dalam IVF?

Stres seringkali muncul dalam proses IVF karena tekanan yang dirasakan oleh pasangan untuk berhasil. Ketegangan ini bisa datang dari harapan yang tinggi, biaya yang cukup besar, dan ketidakpastian hasil. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan reproduksi dan kemampuan tubuh untuk mendukung kehamilan. Tekanan emosional dapat memicu produksi hormon stres seperti kortisol, yang berpengaruh pada sistem hormonal tubuh, termasuk hormon-hormon yang penting untuk ovulasi dan implantasi embrio di dalam rahim.

Manfaat Dukungan Sosial dan Strategi Mengatasi Stres
Menurut sebuah studi oleh McLaughlin dan Cassidy (2018), dukungan sosial dan strategi manajemen stres yang efektif dapat meningkatkan keberhasilan prosedur IVF. Beberapa cara yang terbukti membantu mencakup:

  1. Mindfulness dan Meditasi:
    Berlatih mindfulness dan meditasi telah terbukti dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Mindfulness mengajarkan kita untuk lebih fokus pada saat ini tanpa terlalu memikirkan hasil masa depan, yang dapat mengurangi tekanan emosional selama proses IVF.
  2. Dukungan dari Keluarga dan Teman:
    Keterlibatan orang-orang terdekat ternyata memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental pasangan. Dukungan sosial ini dapat memberikan rasa aman, tenang, dan diterima, sehingga membantu menurunkan tingkat stres.
  3. Konseling dan Terapi Psikologis:
    Mengikuti sesi konseling atau terapi dengan psikolog dapat membantu pasangan memproses emosi mereka, mengelola ekspektasi, dan mendapatkan strategi untuk mengatasi perasaan cemas. Beberapa pasangan juga melibatkan diri dalam kelompok dukungan (support group) yang berisi pasangan-pasangan lain yang juga menjalani IVF. Dukungan dari orang-orang yang berada dalam situasi serupa seringkali memberikan kekuatan tambahan.
  4. Kegiatan Fisik Ringan:
    Aktivitas fisik ringan seperti yoga atau berjalan santai dapat membantu tubuh melepaskan endorfin, yaitu hormon yang dapat mengurangi stres. Olahraga juga membantu memperbaiki kualitas tidur dan menjaga keseimbangan hormon, yang penting untuk kesehatan reproduksi.

Bagi pasangan yang menjalani IVF, kesehatan mental dan manajemen stres merupakan faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Selain mengikuti langkah-langkah medis, penting juga untuk memperhatikan kesejahteraan emosional dengan cara berlatih mindfulness, menerima dukungan dari orang-orang terdekat, dan menjalani konseling jika diperlukan. Dukungan psikologis dan manajemen stres yang baik tidak hanya akan membuat perjalanan IVF menjadi lebih nyaman, tetapi juga dapat meningkatkan peluang keberhasilan prosedur ini.

Bagi Anda atau pasangan yang sedang berjuang dengan IVF, ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan ragu untuk mencari dukungan dan gunakan strategi-strategi di atas untuk membantu Anda mencapai hasil yang diinginkan.

Ticking Time Bomb? Mengapa Kesuburan Pria Juga Berpacu dengan Jam Biologis

Banyak yang sudah memahami bahwa kesuburan wanita memiliki batasan usia, tetapi semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa usia juga memainkan peran penting dalam kesuburan pria. Bagi sebagian besar pria, pemahaman ini mungkin baru dan kadang mengejutkan, karena sebelumnya persepsi umum adalah bahwa usia pria tidak berpengaruh signifikan pada kesuburan. Dalam artikel ini, kita akan memahami bagaimana usia dapat mempengaruhi kualitas sperma dan kesuburan pria, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menjaga kesehatan reproduksi seiring bertambahnya usia.

Bagaimana Usia Mempengaruhi Kesuburan Pria
Kesuburan pria dipengaruhi oleh beberapafaktor yang dapat berubah seiring bertambahnya usia. Kualitas sperma, misalnya, mengalami penurunan bertahap setelah pria memasuki usia 40 tahun. Penurunan ini dapat memengaruhi motilitas atau kecepatan gerak sperma, yang berperan penting dalam keberhasilan pembuahan. Selain itu, volume sperma cenderung menurun seiring bertambahnya usia, meskipun pria tetap mampu memproduksi sperma sepanjang hidup mereka.

Penelitian juga menunjukkan bahwa sperma dari pria yang lebih tua mungkin lebih rentan terhadap kerusakan DNA, yang dapat memengaruhi kesehatan kehamilan dan potensi terjadinya masalah genetik pada keturunan. Namun, meskipun penurunan ini ada, banyak pria tetap mampu memiliki anak yang sehat di usia yang lebih tua, terutama dengan gaya hidup sehat dan perawatan kesuburan yang tepat.

Langkah-Langkah untuk Menjaga Kualitas Sperma dengan Bertambahnya Usia
Menjaga kualitas sperma menjadi prioritas utama bagi pria yang ingin memiliki keturunan di usia yang lebih matang. Gaya hidup sehat memiliki peran penting dalam hal ini. Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti buah dan sayuran, diketahui dapat membantu melindungi sel sperma dari kerusakan. Berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan yang sehat adalah langkah lain yang terbukti efektif dalam menjaga kesehatan reproduksi pria.

Selain itu, berolahraga secara teratur dan mengelola stres juga merupakan cara alami untuk menjaga keseimbangan hormon. Konsultasi dengan spesialis kesuburan juga dapat membantu pria yang menghadapi tantangan kesuburan akibat usia. Teknologi reproduksi modern seperti inseminasi buatan (IUI) dan fertilisasi in-vitro (IVF) dapat membantu pasangan yang mengalami kesulitan hamil, bahkan ketika ada penurunan kualitas sperma.

Kesimpulan
Usia memang memiliki pengaruh terhadap kesuburan pria, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan gaya hidup yang sehat, kualitas sperma dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. Pria yang menjaga kesehatan secara menyeluruh dapat meningkatkan peluang mereka untuk menjadi ayah, terlepas dari usianya. Artikel ini diharapkan memberikan pemahaman bahwa, sama seperti wanita, pria juga memiliki jam biologis yang perlu diperhatikan—namun, dengan upaya yang tepat, impian memiliki keturunan tetap terbuka lebar.

Pertanyaan Penting yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Konsultasi dengan Dokter Ahli Fertilitas

Konsultasi pertama dengan dokter ahli fertilitas bisa menjadi pengalaman yang penuh dengan harapan dan kecemasan. Ini adalah langkah penting bagi pasangan yang ingin memahami lebih dalam kondisi kesuburan mereka dan menemukan solusi yang tepat

Konsultasi pertama dengan dokter ahli fertilitas bisa menjadi pengalaman yang penuh dengan harapan dan kecemasan. Ini adalah langkah penting bagi pasangan yang ingin memahami lebih dalam kondisi kesuburan mereka dan menemukan solusi yang tepat. Agar pertemuan pertama ini efektif, mempersiapkan daftar pertanyaan adalah langkah yang sangat berguna. Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat memanfaatkan waktu konsultasi sebaik-baiknya dan memastikan bahwa setiap kekhawatiran terjawab.

Berikut adalah daftar pertanyaan yang dapat Anda siapkan untuk konsultasi pertama dengan dokter ahli fertilitas:

  1. Apa penyebab potensial dari masalah kesuburan kami?
  2. Tes atau pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kami?
  3. Apakah ada faktor tertentu dalam riwayat kesehatan kami yang dapat mempengaruhi kesuburan?
  4. Berapa lama proses pemeriksaan dan diagnosis biasanya berlangsung?
  5. Apa saja pilihan program atau perawatan yang tersedia untuk kondisi kami?
  6. Apa tingkat keberhasilan dari setiap pilihan perawatan untuk pasangan seperti kami?
  7. Apakah ada perubahan gaya hidup yang bisa meningkatkan peluang kami untuk hamil?
  8. Bagaimana diet, olahraga, dan kebiasaan sehari-hari seperti tidur dan stres dapat mempengaruhi kesuburan kami?
  9. Apakah ada suplemen atau vitamin yang dianjurkan untuk mendukung kesuburan kami?
  10. Apakah konsumsi kafein, alkohol, atau rokok berpengaruh pada kesuburan, dan bagaimana cara menguranginya?
  11. Apakah kami perlu mempertimbangkan teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan atau IVF, dan kapan waktu yang tepat untuk mencobanya?
  12. Berapa perkiraan biaya untuk prosedur dan perawatan yang direkomendasikan?
  13. Apakah ada risiko atau efek samping yang harus kami waspadai terkait setiap pilihan perawatan?
  14. Apakah ada dukungan emosional atau layanan konseling yang bisa membantu kami mengelola stres selama proses ini?
  15. Seberapa sering kami perlu bertemu atau berkonsultasi selama perawatan berlangsung?

Daftar ini dapat membantu Anda memanfaatkan waktu konsultasi dengan lebih efektif, sehingga Anda bisa mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai pilihan perawatan dan langkah-langkah terbaik untuk mencapai kehamilan.

Bahagia Menjelang Menopause

Bahagia Menjelang Menopause

Wanita merupakan sosok ciptaan Tuhan  yang penuh dengan kekuatan dan keindahan. Mereka dibekali kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dalam segala kondisi, salah satunya adalah perubahan pada setiap perkembangan organ reproduksi yang terjadi di dalam tubuh mereka. Terdapat 3 tahapan penting dalam fase perkembangan reproduksi wanita antara lain masa kanak-kanak, pubertas dan menopause. Masing-masing fase memiliki jumlah harta karun “koin folikel” yang berbeda-beda yang sudah Tuhan bekali sejak mereka berada dalam rahim ibu. Pada saat seorang wanita masih berbentuk janin dalam kandungan, mereka memiliki jumlah folikel dalam indung telur sekitar 6 hingga 7 juta, puncaknya saat usia kehamilan 20 minggu. Tiap folikel memiliki sel telur yang nantinya berguna untuk kelangsungan hidup organ reproduksi mereka, salah satunya melahirkan generasi baru untuk memastikan spesies manusia tetap ada di muka bumi ini. Tiap waktu jutaan folikel tersebut mengalami pengurangan sehingga pada saat lahir, bayi wanita hanya memiliki sekitar 2 juta folikel. Dilanjutkan masa pubertas, jumlah folikel yang tersisa sekitar 300 ribu folikel, dimana yang aktif pecah dan mengeluarkan sel telur sekitar 400 sampai memasuki masa menopause yang tersisa kurang lebih 1000 folikel. Penurunan yang sangat drastis ini menyebabkan level hormon estrogen dan progesteron pada wanita pun berkurang yang berdampak pada siklus haid yang tidak teratur sampai tidak ada menstruasi. Hal ini dikarenakan tiap folikel berperan dalam menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. 1,2

Dampak penurunan level hormon estrogen dan progesteron yang sangat signifikan mengantarkan wanita memasuki masa menopause. Masa menopause merupakan masa dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi, dengan batas waktu selama 12 bulan. Pada wanita biasanya terjadi pada usia rentang waktu 48 sampai dengan 55 tahun. Masa ini merupakan salah satu masa penting yang akan dilalui. Sama dengan kondisi pada saat tubuh seorang wanita memulai memasuki masa kehamilan yang penuh dengan perubahan baik fisik dan psikis untuk persiapan menjadi seorang ibu, masa menopause sendiri memiliki keunikan tersendiri dengan perubahan yang kompleks berupa perubahan fisik dan kejiwaan seorang wanita. Oleh karena itu persiapan yang matang pada saat mendekati masa menopause sangat membantu dalam menyambut masa menopause dengan suka cita. Kondisi ini tidak dapat di hindari karena itu bersahabat dengan masa ini diperlukan bagi seorang wanita. 1,2

Menopause dan mitos di masyarakat.

Masalah kejiwaan merupakan salah satu masalah yang sering diungkapkan seorang wanita pada saat berkunjung ke dokter. Salah satu hal pemicu dikarenakan adanya mitos yang beredar di masyarakat yang membuat hati gundah gelisa ketika memasuki usia akhir 40 tahun, antara lain ada yang menganggap menopause berarti memasuki masa yang sudah tua, mudah gemuk, akan selalu mengalami depresi, kulit menjadi keriput, tidak ada lagi kehidupan seks, yang pada intinya menopause merupakan masa yang menyeramkan untuk di hadapi. Padahal bila di telaah satu persatu dari mitos tersebut tidak sepenuhnya benar, salah satunya masa menopause tidak selalu terjadi pada masa tua. Sekitar 10-15% populasi wanita reproduksi aktif saat ini pun dapat mengalami masa menopause yang di sebut dengan menopause dini. Pola gaya hidup yang tidak sehat saat ini menyebabkan peningkatan masa menopause dini. Fenomena ini dapat menyedihkan bagi para wanita yang telah menikah dikarenakan  dampak negatif yang akan diberikan pada segi fertilitas mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause dini antara lain :

  1. Genetika : riwayat keluarga dengan menopause dini dapat meningkatkan resiko.
  2. Penyakit autoimun yang tidak terapi. Pada kondisi autoimun terdapat paparan faktor inflamasi/radang yang berlangsung lama sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pabrik dari sel telur yang bernama “indung telur”.
  3. Pengobatan medis, seperti terapi kemo atau radiasi pada wanita yang memiliki penyakit kanker.
  4. Pembedahan pengangkatan indung telur, sehingga tidak ada organ yang mensuplai hormon estrogen bagi tubuh.

Pencegahan yang dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk konsultasi sedini mungkin ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi terutama pada saat reproduksi aktif (usia ≤ 40 tahun).

Transisi Perimenopause.

Wanita patutlah bersyukur karena sebenarnya Tuhan sangat detail dalam mempersiapkan tubuh mereka memasuki perubahan yang akan terjadi menjelang menopause sehingga mereka masih terus dapat berbahagia selama menjalani hidup di muka bumi. Masa itu dikenal dengan masa transisi perimenopause yang terjadi sekitar usia 46 tahun, dengan durasi memasuki masa menopause sekitar 2 sampai dengan 8 tahun dari usia tersebut. Hal ini menunjukkan seorang wanita memiliki waktu yang cukup dalam mempersiapkan tubuh dan psikis mereka baik dengan mengumpulkan informasi yang cukup tentang masa menopause ataupun mulai membiasakan diri dengan pola hidup sehat baik dengan pemilihan diet dan olah raga yang sesuai.2

Gejala dan pencegahannya.

Gejala awal yang akan terjadi berupa siklus haid yang mulai tidak teratur ataupun dapat berlangsung lama dari satu siklus ke siklus berikutnya ( +/- 50 hari). Terdapat 3 gejala utama dan beberapa saran pencegahan untuk mengurangi gejala yang timbul yaitu :2

Gejala Somatik :

  • kulit keriput
  • lemah lesu
  • vagina kering
  • nyeri saat berhubungan
  • rambut rontok
  • nyeri sendi/badan.
  • Osteoporosis & nyeri sendi.

Gejala Vasomotor :

Keringat malam dan hot flashes (terutama pada bagian muka, leher dan telapak tangan).

Gejala Psikis :

  • Insomnia.
  • Libido menurun.
  • Penurunan konsentrasi/mudah lupa
  • Mood swing.
  • Perbaikan gaya hidup dengan olah raga dan diet konsumsi buah/sayur2 yang cukup. Dapat juga ditambahkan dengan konsumsi cukup makanan-makanan yang mengandung fitoestrogen. Konsumsi air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi, susu dengan jumlah kalsium yang cukup  dan mengurangi minuman stimulan seperti teh dan kopi.
  • Konsumsi omega 3 yang berperan sebagai anti inflamasi.
  • Pengurangan ataupun berhenti merokok.
  • Mengurangi paparan kondisi lingkungan terlalu panas/dingin.
  • Penggunaan tabir surya, pelembab kulit.
  • Penggunaan gel lubrikasi vagina/vaginal moisturizer saat bersenggama.
  • Komunikasi yang baik pada pasangan sebelum dan saat melakukan aktivitas seksual.
  • Penggunaan pakaian berbahan nyaman seperti dari katun dan longgar.
  • Pemeriksaan bone mineral density (BMD) terutama bila memiliki keluhan penurunan tinggi badan +/- 3 cm.
  • Konsultasi ke dokter bila ada keluhan yang sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Contoh makanan yang mengandung fitoestrogen yang dapat membantu sebagai pengganti hormon estrogen yang berkurang dalam tubuh :  tahu, kubis, kacang hijau, susu kedelai, almond, bawang putih, biji wijen, anggur dan roti gandum

Terapi Hormonal

Terapi hormonal merupakan pengobatan yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi gejala yang timbul saat menopause, terutama bila mengganggu dalam beraktivitas sehari-hari. Terapi ini bertujuan untuk menggantikan kadar hormon estrogen dan progesteron yang sedang menurun diakibatkan dampak dari penurunan jumlah folikel dari proses aging. Namun, tidak semua wanita dapat menggunakan terapi ini untuk mengurangi keluhan dikarenakan terdapat beberapa kontraindikasi yang perlu dipertimbangkan dokter sebelum penggunaan terapi hormonal, antara lain : ibu-ibu dengan penyakit kanker endometrium/payudara/wanita dengan faktor resiko, gangguan fungsi hati,penyakit jantung, riwayat sering migrain, endometriosis dan mioma uteri. Oleh karena itu, para ibu perlu untuk berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum terapi. Selama melakukan screening akan dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membantu dokter dalam memutuskan terapi yang tepat. Terdapat 2 jenis sediaan terapi yang akan dipertimbangkan dokter, dapat dengan terapi estrogen tunggal ataupun kombinasi dengan estrogen dan progesteron. 2

Kesimpulan

Masa menopause merupakan salah satu masa yang akan dilalui seorang wanita untuk bertumbuh menjadi manusia yang utuh. Masa ini menempatkan wanita untuk selalu fleksible dalam beradaptasi dengan perpindahan dari zona nyaman menuju zona baru kembali, dan lagi-lagi wanita selalu mampu mengatasi dengan indah dan cantik perubahan tersebut. Informasi yang cukup dan dukungan yang baik dari keluarga dan teman-teman sekitar akan membantu para wanita untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Pada akhirnya itulah kekuatan sejati seorang wanita terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dan tumbuh, tidak peduli fase kehidupan yang dijalaninya. Dan kondisi menopause ini merupakan kesempatan seorang wanita untuk menemukan kembali jati diri mereka seutuhnya dan selalu memiliki kesempatan untuk mengejar impian-impian yang selama ini tertunda. Selamat menjadi wanita, anda patut merayakan setiap fase dalam kehidupan anda !!!

Oleh dr. Letizia Alessandrini Sp.OG., M.Ked. Klin., M.C.E

 

Referensi :

  1. Baird, D. T. et al. (2005) ‘Fertility and ageing’, Human Reproduction Update, 11(3), pp. 261–276. doi: 10.1093/humupd/dmi006
  2. Madjid TH, Siregar FG and Soehartono DS (2023) ‘Menopause’, Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi, 1(22), pp.379-413.

Unexplained Infertility dan Harapan yang Tertunda

Pasangan yang menghadapi infertilitas tak terjelaskan sering menemukan kekuatan dalam kebersamaan dan dukungan satu sama lain

Mengapa Kehamilan Belum Terjadi Meski Semua Tes Normal?

Bagi sebagian pasangan, perjuangan melawan unexplained infertility atau infertilitas tak terjelaskan adalah perjalanan yang penuh teka-teki hasil tes kesuburan tampak baik, tetapi kehamilan tetap tak tercapai. Sebanyak 10-20% dari pasangan menghadapi unexplained infertility, suatu kenyataan yang membuat frustrasi dan seolah membawa harapan menggantung tanpa kepastian. Bagaimana mungkin, dengan hasil tes yang normal di tangan, kehamilan tak kunjung hadir? Dalam kondisi ini, tidak cukup hanya menerima keadaan perlu keberanian untuk menggali lebih dalam dan mencoba segala cara.

Banyak ahli menyatakan bahwa beberapa faktor kecil mungkin bersembunyi di balik hasil tes normal: kualitas telur atau sperma yang menurun, kondisi halus pada tuba falopi, atau bahkan pengaruh psikologis dari stres yang terus menggerogoti. Gangguan imunologis atau ketidaksesuaian mikrostruktur pada lapisan rahim juga bisa jadi tersangka yang diam-diam menghambat keberhasilan pembuahan. Meski tak terlihat dalam tes biasa, pasangan yang tak putus asa justru akan melawan, mencari tahu, dan menantang diri mereka untuk terus melangkah.

Berita baiknya adalah bahwa banyak pasangan sukses mencapai kehamilan dengan pendekatan yang lebih intensif, seperti inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in-vitro (IVF). Mereka yang bertekad tak akan menyerah; mereka mencoba setiap opsi untuk menemukan jalan yang tepat. Program-program ini didesain untuk melawan hambatan tak terlihat, memaksimalkan peluang bagi pembuahan yang mungkin tertunda. Bagi mereka yang ingin lebih agresif, perbaikan pola hidup dan dukungan nutrisi yang fokus pada kesuburan dapat memperbesar peluang keberhasilan.

Diagnosis ini bukanlah alasan untuk berhenti atau merasa kalah. Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk mengambil langkah lebih maju, mempertimbangkan pendekatan yang lebih agresif, dan membuktikan bahwa setiap upaya adalah langkah mendekat ke impian. Pasangan yang berjuang melawan infertilitas perlu mendekati setiap sesi konsultasi dengan penuh keberanian, meminta lebih dari sekadar jawaban, dan tetap menjaga semangat juang mereka tetap tinggi.

Pengaruh Obesitas pada Kesehatan Kesuburan: Lebih dari Sekadar Berat Badan

Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah penting dalam meningkatkan peluang kehamilan dan menjaga kesehatan reproduksi

Obesitas tak hanya berdampak pada kesehatan secara umum, tetapi juga memainkan peran signifikan dalam kesehatan kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Banyak yang belum menyadari bahwa berat badan berlebih bisa mengganggu keseimbangan hormonal dan kualitas reproduksi, sehingga menyebabkan masalah dalam proses kehamilan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana obesitas memengaruhi kesuburan dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Obesitas dan Kesuburan pada Wanita

Pada wanita, obesitas dapat mempengaruhi sistem reproduksi dengan cara yang kompleks. Lemak berlebih di dalam tubuh mengganggu produksi hormon estrogen, yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Ketidakseimbangan hormon ini sering menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur, bahkan berhenti sama sekali pada beberapa kasus. Selain itu, wanita dengan obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS), suatu kondisi yang dapat menurunkan kesuburan dan membuat pembuahan menjadi lebih sulit.

Obesitas dan Kesuburan pada Pria

Tak hanya wanita, obesitas juga berdampak besar pada kesuburan pria. Lemak berlebih dapat menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron dan menghambat produksi sperma. Studi menunjukkan bahwa pria dengan obesitas cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih rendah, kualitas sperma yang buruk, dan pergerakan sperma yang lebih lambat. Faktor-faktor ini semua mengurangi peluang kehamilan pada pasangan.

Langkah-Langkah Meningkatkan Kesuburan dengan Menurunkan Berat Badan

Jika obesitas menjadi penghambat kesuburan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan peluang hamil. Menurunkan berat badan hanya sebanyak 5-10% saja sudah bisa memberikan efek positif pada keseimbangan hormonal dan kesehatan reproduksi. Mengadopsi pola makan sehat yang kaya akan nutrisi, berolahraga secara teratur, dan menjaga keseimbangan emosi adalah langkah awal yang efektif. Selain itu, mendapatkan dukungan medis dan konseling dapat membantu memastikan proses penurunan berat badan berjalan dengan aman dan berkelanjutan.

Kesimpulan
Obesitas adalah salah satu faktor yang sering terabaikan ketika pasangan mengalami masalah kesuburan. Memahami dampaknya terhadap keseimbangan hormon dan sistem reproduksi dapat menjadi langkah awal yang penting. Bagi pasangan yang ingin meningkatkan peluang kehamilan, menjaga berat badan sehat menjadi salah satu cara yang efektif dan dapat membantu mengoptimalkan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

Olahraga Terbaik dan Terburuk untuk Kesuburan: Panduan Lengkap bagi Pasangan

Olahraga sering kali dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, dalam konteks kesuburan, beberapa jenis olahraga dapat membantu meningkatkan peluang hamil, sementara yang lain justru bisa berpengaruh sebaliknya. Menemukan jenis olahraga yang tepat menjadi langkah penting bagi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil. Dalam artikel ini, kita akan melihat olahraga apa yang terbaik dan mengapa beberapa olahraga perlu dihindari.

Olahraga Terbaik untuk Meningkatkan Kesuburan

  1. Yoga dan Pilates
    Yoga dan Pilates adalah olahraga ringan yang sangat efektif dalam mengurangi stres, yang merupakan faktor utama dalam masalah kesuburan. Berbagai pose yoga membantu melancarkan peredaran darah di area panggul, mendukung kesehatan organ reproduksi. Selain itu, kedua jenis olahraga ini baik untuk meningkatkan keseimbangan hormon, yang penting untuk menjaga kesuburan.
  2. Berjalan Kaki
    Berjalan kaki adalah olahraga sederhana namun efektif. Aktivitas ini tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap ideal, tetapi juga mendukung kesehatan kardiovaskular tanpa memberi tekanan berlebih pada tubuh. Untuk pasangan yang berusaha hamil, jalan kaki secara rutin juga membantu menjaga aliran darah yang baik dan menjaga tubuh tetap fit tanpa stres fisik yang berlebihan.
  3. Berenang
    Berenang adalah olahraga yang berdampak rendah namun sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Gerakan dalam air membantu membakar kalori, melatih kekuatan otot, serta meningkatkan sirkulasi darah. Ini adalah olahraga yang ideal untuk pasangan yang ingin menjaga kesehatan tanpa terlalu membebani tubuh.

Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Ketika Berusaha Hamil

  1. Olahraga Intensitas Tinggi (HIIT)
    HIIT memang populer dan efektif untuk menurunkan berat badan, namun olahraga ini bisa menurunkan kadar hormon yang penting untuk kesuburan bila dilakukan terlalu sering atau terlalu intens. Latihan intensitas tinggi dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi siklus menstruasi pada wanita, serta memengaruhi kualitas sperma pada pria.
  2. Angkat Beban Berat
    Meskipun angkat beban dapat membantu membentuk otot, beban yang terlalu berat dapat menambah stres pada tubuh. Olahraga ini dapat mengganggu keseimbangan hormon dan berisiko menurunkan kesuburan bila dilakukan secara berlebihan. Jika angkat beban adalah bagian dari rutinitas, sebaiknya dilakukan dengan moderasi dan dipadukan dengan latihan ringan lainnya.
  3. Lari Jarak Jauh
    Bagi mereka yang terbiasa dengan olahraga lari jarak jauh, penting untuk memahami dampak stres fisik pada tubuh. Lari yang berlebihan dan intens dapat memengaruhi kadar hormon, yang bisa berakibat pada gangguan siklus menstruasi bagi wanita serta menurunkan kadar testosteron pada pria.

Kesimpulan
Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, dan memilih jenis olahraga yang tepat dapat mendukung kesuburan. Jenis-jenis olahraga seperti yoga, berjalan kaki, dan berenang adalah pilihan ideal yang mendukung kesehatan reproduksi tanpa memberikan stres fisik berlebih pada tubuh. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, penting untuk memilih olahraga dengan bijak dan memastikan tubuh mendapatkan manfaat terbaiknya. Dengan gaya hidup sehat dan olahraga yang tepat, peluang untuk mewujudkan impian memiliki anak bisa semakin dekat.

Ini Dia 8 Efek Samping Pil KB yang Perlu Diketahui

Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Namun, sama seperti jenis obat lain, obat ini juga memiliki efek samping. Salah satu efek samping pil KB yang perlu Mom ketahui adalah mual.

Efek samping pada pil kontrasepsi terjadi dikarenakan adanya perubahan hormon dalam tubuh. Namun, perlu Mom ingat, setiap wanita mungkin akan mengalami efek samping berbeda-beda, ada yang ringan, berat, ada juga yang tidak merasakan efek samping sama sekali.

Efek Samping Pil KB pada Wanita

Mom, sudah tahukah Anda seperti apa cara kerja pil KB sebenarnya? Jadi, obat ini bekerja dengan mencegah tubuh menghasilkan sel telur. Dengan begitu, tidak akan ada pembuahan sehingga kehamilan pun tidak terjadi. Selain itu, pil KB juga dapat berfungsi untuk mengatasi haid tidak teratur.

Nah, mengonsumsi pil KB bisa memengaruhi kadar hormon seseorang. Hal tersebut membuat beberapa wanita merasakan efek samping yang berbeda-beda. Di bawah ini merupakan efek samping pil KB jangka panjang yang perlu Mom ketahui.

1. Mual

Efek samping pil KB yang pertama adalah mual. Biasanya ini dialami oleh beberapa orang yang baru saja mengonsumsinya. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab mual akan mereda setelah beberapa saat. Guna mengantisipasinya, Mom bisa mengonsumsi obat ini setelah makan malam atau sebelum tidur. Atau Anda juga dapat mencegah mual dengan cara minum obat antasida maupun maag sekitar 30 menit sebelum mengonsumsi pil KB.

2. Payudara Bengkak dan Nyeri

Dampak konsumsi pil KB berikutnya yaitu payudara akan terasa bengkak dan nyeri apabila ditekan. Umumnya kondisi ini terjadi pada minggu-minggu awal mengonsumsi pil dan akan mereda setelah itu.

3. Muncul Bercak Darah

Apabila Mom melihat ada bercak darah yang keluar dari vagina, maka kemungkinan itu merupakan efek samping dari mengonsumsi pil KB. Efek ini termasuk umum dialami wanita, di mana hampir sekitar 50% orang yang menggunakan pil KB mengeluarkan bercak darah di luar jadwal menstruasi.

Tapi, Mom tenang saja, selama bercak darah keluar, pil KB tetap akan efektif dalam mencegah kehamilan, kok. Meski begitu, Anda sebaiknya selalu rutin mengonsumsinya agar kadar hormon dalam tubuh terjaga. Mom perlu berkonsultasi dengan dokter apabila pendarahan yang Anda alami tergolong berat dan berlangsung selama 3 hari atau lebih.

4. Keputihan

Di samping keluar bercak darah, efek samping pil KB yang mungkin terjadi adalah keputihan. Hal ini tidaklah berbahaya, namun Mom patut waspada apabila keputihan yang Anda alami mengindikasikan ciri-ciri keputihan tidak normal, seperti perubahan warna atau bau.

5. Berat Badan Bertambah

Mom pasti sering mendengar jika efek samping pil KB jangka panjang salah satunya yaitu membuat berat badan bertambah. Hal tersebut memang bisa saja terjadi. Adapun bagian tubuh yang dapat bertambah besar yaitu area pinggul dan payudara.

Menurut situs University of Rochester Medical Center, konsumsi pil KB bisa membuat berat badan bertambah dikarenakan kandungan hormon estrogen di dalamnya dapat memperbesar sel lemak pada tubuh wanita, terutama payudara, paha, dan bokong.

6. Mood Swing

Dampak lain dari penggunaan pil KB adalah mood swing atau perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Hal ini terjadi dikarenakan pil KB menekan sejumlah hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mempengaruhi suasana hati.

7. Sakit Kepala

Sakit kepala yang Mom alami juga bisa disebabkan karena efek samping konsumsi pil KB. Ini terjadi dikarenakan ketidakseimbangan kadar hormon yang berkaitan dengan sistem reproduksi, sehingga menyebabkan gejala sakit kepala dan migrain.

8. Perubahan Gairah Seks

Efek samping pil KB lainnya yaitu perubahan gairah seks, pasalnya pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron di mana bisa mempengaruhi gairah seksual wanita. Bagi sebagian wanita, pil KB dapat menurunkan gairah, sementara bagi wanita lainnya justru obat ini mampu meningkatkan hasrat seksual.

Kelompok Wanita yang Tidak Disarankan Menggunakan Pil KB

Pil KB memang termasuk metode kontrasepsi yang simpel dan praktis karena bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, Mom tetap perlu berkonsultasi dengan dokter, pasalnya ada beberapa kelompok wanita dengan kondisi tertentu yang tidak disarankan menggunakan obat oral satu ini, di antaranya:

Itulah beberapa dampak pil KB yang perlu Mom ketahui. Pada dasarnya, setiap jenis kontrasepsi memiliki efek sampingnya sendiri-sendiri. Oleh karena itu, Mom sebaiknya berkonsultasi dengan dokter guna menentukan alat kontrasepsi apa yang cocok untuk Anda.

Selain itu, apabila selama penggunaan alat kontrasepsi tersebut Mom mengalami efek yang tak kunjung reda, segera bicarakan dengan dokter untuk diganti dengan kontrasepsi lainnya.

Jika Mom ingin berkonsultasi masalah kesuburan atau program hamil, jangan ragu untuk mengunjungi klinik Asha IVF Indonesia. Anda bisa melakukan janji temu dengan dokter secara online. Yuk, booking jadwal sekarang juga!

8 Ciri-ciri Hamil Muda yang Jarang Disadari, Mom Harus Tahu!

Salah satu ciri hamil muda yang paling mudah dikenali adalah telat menstruasi. Namun, bagi wanita dengan siklus haid tidak teratur mungkin akan sulit mengenali bahwa sebenarnya ia sedang hamil. Selain itu, tanda-tanda hamil muda kadang juga mirip seperti gejala menstruasi.

Nah, agar Mom bisa tahu lebih awal bahwa Anda sedang hamil, yuk simak berbagai ciri hamil muda berikut ini!

Ciri-ciri Hamil Muda

Cara mengetahui kehamilan paling akurat adalah menggunakan test pack dan diikuti pemeriksaan USG. Selain itu, Mom juga bisa mengenali tanda-tanda berikut.

1. Mual

Mual termasuk gejala hamil muda yang umum terjadi. Mual ini tak hanya muncul di pagi hari Mom, melainkan juga bisa di siang ataupun malam. Terkadang mual tersebut dapat disertai dengan muntah. Nah, kondisi tersebut terjadi karena perubahan hormon serta bisa dipicu oleh aroma maupun bau tertentu.

2. Telat Haid

Mom pasti sudah sering mendengar jika telat menstruasi mengindikasikan bahwa seorang wanita kemungkinan sedang hamil. Biasanya ini terjadi ketika Mom belum haid setelah 4-5 hari atau lebih dari tanggal seharusnya. Tahukah Mom mengapa demikian? Setelah terjadi pembuahan, tumbuh wanita akan menghasilkan hormon hCG yang menghentikan ovulasi. Hal tersebut membuat siklus haid juga berhenti sehingga seorang wanita tidak akan mengalami menstruasi hingga melahirkan. Tetapi, perlu dipahami bahwa telat menstruasi tak selalu menandakan kehamilan. Ada juga wanita yang telat haid karena stres, diet ketat, olahraga berlebihan, atau kondisi medis tertentu.

3. Mudah Lelah

Ciri hamil muda selanjutnya adalah Mom akan merasa mudah lelah. Hal ini terjadi karena perubahan hormon dan rendahnya kadar gula darah serta tekanan darah ketika hamil.

4. Sering Buang Air Kecil

Apakah Mom akhir-akhir ini sering buang air kecil dibanding biasanya? Bisa jadi itu ciri hamil muda, Mom. Kondisi ini terjadi karena adanya peningkatan volume darah sehingga membuat ginjal bekerja lebih dalam menyaring darah serta menghasilkan limbah berupa urin.

5. Pusing

Ketika hamil muda, Mom juga mungkin akan merasakan pusing. Ini disebabkan karena peningkatan hormon sehingga menyebabkan pembuluh darah rileks dan melebar. Hal tersebut membuat alirah darah ke janin meningkat, namun memperlambat kembalinya darah di pembuluh darah ke tubuh ibu. Alhasil tekanan darah jadi rendah dan aliran darah ke otak menurun, sehingga menyebabkan pusing.

6. Perubahan pada Payudara dan Puting

Mom bisa melihat ada tidaknya perubahan pada payudara dan puting sebagai cara melihat ciri hamil muda. Meskipun ini termasuk gejala tak pasti karena menyerupai gejala menstruasi, namun Mom dapat merasakan perbedaannya. Jika ciri hamil muda, biasanya payudara akan terasa lebih kencang. Beberapa wanita juga merasa payudaranya terasa nyeri, sensitif, dan tidak nyaman. Kemudian puting payudara akan berubah warna jadi memerah serta menonjol, dan area sekitar putih berubah jadi lebih hitam. Mom akan melihat adanya garis-garis urat di sekitar puting. Ini dikarenakan hormon kehamilan meningkatkan aliran darah menuju area tersebut untuk menyiapkan produksi ASI.

7. Sembelit

Sembelit adalah ciri hamil muda yang jarang disadari para Mom. Sembelit terjadi karena semasa kehamilan, hormon progesteron mengalami peningkatan sehingga membuat otot-otot, termasuk saluran pencernaan menjadi rileks. Akibatnya gerakan usus lebih lambat dan menyerap lebih banyak air serta menyebabkan sembelit.

8. Kram dan Pendarahan Ringan

Mom, pendarahan ringan sebagai gejala hamil muda terjadi dikarenakan proses pelekatan embrio di dinding rahim (implantasi). Kram dan pendarahan ringan ini biasanya muncul sekitar 10-14 hari pasca pembuahan. Pendarahan tersebut sering muncul berdekatan dengan jadwal menstruasi. Sehingga banyak wanita tak menyadari bahwa itu sebenarnya tanda hamil.

Namun, Mom bisa mengetahui perbedaan darah haid dan darah implantasi dari waktunya. Biasanya darah implantasi berwarna lebih cerah dibanding darah haid. Selain itu, darah implantasi hanya berlangsung 1-3 hari, darahnya berupa bercak, dan kram yang dirasakan lebih ringan.


Nah, itu tadi beragam ciri-ciri hamil muda yang perlu Mom ketahui. Dengan menyimak gejala di atas, Mom jadi bisa tahu lebih awal jika Mom sedang hamil. Agar lebih akurat, Mom juga dapat menggunakan alat tes kehamilan atau pergi ke dokter, ya!. Bagi Mom yang belum juga hamil, mungkin satu penyebabnya adalah adanya masalah pada kesuburan. Guna memastikannya, ada baiknya Mom dan Dad melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan membantu memberikan solusi untuk Anda, mungkin dengan terapi pengobatan, inseminasi buatan, atau program bayi tabung.

Untuk mendapatkan layanan fertilitas yang berkualitas dan terstandar, Anda bisa mengunjungi Klinik Asha IVF Indonesia. Segera booking jadwal dengan dokter terbaik kami di ASHA IVF 0811 3507 101

10 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Agar Cepat Hamil

Tahukah Mom dan Dad, bahwa salah satu kunci keberhasilan program hamil adalah ditentukan dari sperma yang berkualitas. Tak heran, para pria sering mencari cara meningkatkan kualitas sperma untuk mendukung kesuburan. Nah, secara umum, hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Seperti apa gaya hidup tersebut? Yuk simak ulasan berikut. Pahami pula kriteria sperma yang berkualitas untuk membantu menyukseskan program hamil Anda.

Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Secara Alami

Perlu dipahami sebelumnya bahwa tak semua pria memiliki sperma yang berkualitas baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari gaya hidup hingga kondisi kesehatan tertentu. Namun, ada banyak upaya yang bisa Dad lakukan agar sperma yang dihasilkan bisa sehat dan berkualitas. Upaya tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Menjaga Berat Badan Ideal

Cara meningkatkan kualitas sperma secara alami yang pertama yaitu menjaga berat badan tetap ideal. Ini dikarenakan berat badan berlebih atau obesitas bisa mempengaruhi kesuburan pria. Kondisi tersebut membuat pria hampir dua kali berisiko menghasilkan jumlah sperma lebih sedikit dan pergerakan sperma yang buruk.

2. Mengonsumsi Makanan Sehat

Senantiasa mengonsumsi makanan sehat tentu dapat membantu meningkatkan kualitas sperma pria. Dad bisa mengonsumsi makanan program hamil untuk suami seperti makanan yang mengandung anti-oksidan dan likopen.

Menurut Ohio’s Cleveland Clinic, likopen dapat membantu meningkatkan kualitas, mobilitas, dan volume sperma hingga 70%, lho! Anda bisa menemukan kandungan likopen pada tomat, ceri, stroberi, dan paprika merah.

3. Rutin Berolahraga

Cara meningkatkan kualitas sperma secara alami berikutnya ialah dengan rutin berolahraga. Hal terpenting di sini adalah Dad perlu melakukannya secara konsisten, bukan hanya sekali saja. Misalnya Anda bisa menjadwalkan olahraga dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Aktivitas fisik bisa membantu meningkatkan kadar testosteron serta kualitas sperma, lho! Namun, Anda juga tidak disarankan melakukannya secara berlebihan, ya. Sebab bukannya meningkatkan kualitas sperma, yang ada malah tubuh jadi mudah lelah sehingga kadar testosteron menurun.

4. Rutin Berhubungan Seksual

Dad, cara paling ampuh untuk mendapatkan sperma yang berkualitas adalah rutin berhubungan intim dengan pasangan. Selain agar cepat hamil, rutin berhubungan seks juga bisa meningkatkan kesuburan. Ini berkaitan dengan bentuk dan pergerakan sperma yang dipengaruhi oleh jumlah hari ketika Anda tidak berhubungan seksual.

Misal selain di masa subur, Anda juga bisa berhubungan seks dua hingga tiga kali dalam seminggu agar meningkatkan pergerakan sperma. Kemudian, hindari juga penggunaan pelumas untuk mencegah penurunan kualitas sperma.

5. Menjaga Suhu Tubuh Tetap Normal

Menjaga suhu tubuh tetap normal juga menjadi cara meningkatkan kualitas sperma agar cepat hamil. Pasalnya, sperma cukup sensitif terhadap suhu tinggi. Oleh karena itu, hindari kebiasaan mandi dengan air panas ya, Dad. Meski efeknya tidak langsung, namun jika dilakukan terus menerus hal tersebut dapat berpengaruh pada kualitas sperma.

6. Menghindari Penggunaan Celana Ketat

Selain menghindari kebiasaan mandi dengan air panas, Dad juga perlu menghindari penggunaan celana ketat sebab itu juga bisa meningkatkan suhu panas di area skrotum, yaitu tempat produksi sperma. Kemudian penggunaan celana ketat juga dapat menekan area skrotum. Sebaiknya Anda mengganti celana dalam dengan bahan katun dan serat alami.

7. Menghindari Stres

Tahukah Anda, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Urology ditemukan bahwa stres bisa mempengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, cara meningkatkan kualitas sperma secara alami yaitu dengan menghindari stres.

Stres berkaitan dengan kesuburan lantaran hal tersebut dapat mengurangi tingkat kepuasan terhadap hubungan seks yang dilakukan. Adapun penyebabnya adalah hormon kortisol dalam tubuh. Saat Anda merasa stres, hormon kortisol akan meningkat. Namun, hormon testosteron justru menurun. Padahal, hormon itu dibutuhkan untuk membentuk sperma.

Maka, cobalah hindari stres dengan melakukan kegiatan menyenangkan atau menenangkan, seperti meditasi, pergi berlibur ke suatu tempat, membaca buku, bermain basket, dan sebagainya.

8. Menghindari Merokok dan Konsumsi Alkohol

Alkohol termasuk jenis minuman yang perlu dihindari sebagai cara meningkatkan kualitas sperma secara alami. Meski belum ada bukti bahwa alkohol bisa mempengaruhi kesuburan, namun minuman tersebut dapat menurunkan kualitas sperma dan kesehatan tubuh. Begitu pula dengan merokok.

9. Menghindari Paparan Zat Berbahaya

Terlalu sering terpapar zat berbahaya seperti rimbal, pestisida, benzena, dan lainnya bisa mempengaruhi kualitas sperma. Maka dari itu, terutama bagi Anda yang bekerja di bidang pertambangan atau sejenisnya, usahakan hindari paparan zat beracun tersebut agar kualitas sperma Anda tetap sehat.

10. Mengonsumsi Suplemen Tambahan

Cara meningkatkan kualitas sperma agar cepat hamil yang terakhir adalah mengonsumsi suplemen tambahan, misalnya vitamin C. Vitamin C kaya akan anti-oksidan sehingga bisa membantu meningkatkan jumlah sperma. Selain vitamin C, suplemen penyubur sperma di antaranya zinc, asam folat, vitamin E, vitamin B12, dan Selenium.

Kriteria Sperma yang Sehat

Setelah mengetahui cara meningkatkan kualitas sperma secara alami, lalu bagaimana cara mengetahui sperma yang sehat? Berikut cirinya.

1. Jumlah Sperma

Kriteria sperma yang sehat adalah jumlahnya harus cukup, idealnya 15 juta per mililiter air mani. Jika jumlahnya kurang dari itu, maka kemungkinan akan sulit hamil sebab jumlah sperma yang mampu mencapai sel telur lebih sedikit.

2. Bentuk Sperma

Ciri sperma yang sehat selanjutnya yaitu bentuk struktur kepalanya lonjong dan memiliki ekor panjang. Ekor tersebut akan membantu sperma berenang menuju sel telur.

3. Motilitas Sperma

Sperma yang baik juga dipengaruhi oleh motilitas atau pergerakan sperma. Ciri sperma berkualitas yaitu 40% jumlah sperma mampu berenang dengan kecepatan baik untuk mencapai sel telur. Apabila pergerakannya lambat, maka dapat dikatakan sperma tersebut tidak sehat.

4. Warna Air Mani

Kriteria sperma yang sehat secara fisik dapat dilihat melalui warna air mani. Normalnya, air mani berwarna putih keruh. Jika Anda mengeluarkan air mani yang berwarna kemerahan atau kuning, maka kemungkinan itu disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu.

Itulah beberapa cara meningkatkan kualitas sperma secara alami yang bisa Dad lakukan untuk mendukung kesuburan. Jika Anda berencana memiliki keturunan, pastikan Anda juga berusaha menerapkan gaya hidup sehat seperti di atas, ya.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan tes analisa sperma di klinik fertilitas Asha IVF Indonesia. Asha IVF Indonesia merupakan salah satu klinik terbaik di Indonesia yang memberikan layanan fertilitas berkualitas dan terstandar. Segera jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di 0811 3507 101

pendaftaran konsultas

Isi form dengan informasi paling sesuai dengan anda!

Pilih dokter untuk Reservasi*
Nama Lengkap*
Tanggal Renacana Kunjungan (DD/MM/YYYY)*

BUAT JANJI TEMU

Isi form dengan informasi paling sesuai dengan anda!

Pilih Waktu Reservasi*
No Telp*
Nama Lengkap*
Jenis Kelamin*

BUAT JANJI TEMU

Isi form dengan informasi paling sesuai dengan anda!

Pilih dokter untuk Reservasi*
Nama Lengkap*
Tanggal Renacana Kunjungan (DD/MM/YYYY)*